Dibalik setiap kesusahan akan selalu ada jalan keluar dan
kemudahan. Bagi Indiana Soerianatanegara, pemilik PT. Soeria Borneo
Resources, ungkapan itu bukan hanya sekedar kata kata bijak, tapi sudah menjadi
bagian jalan hidup dan perjalanan bisnisnya. Dia pernah jatuh bangun membangun
bisnisnya, hingga berada dalam titik nadir. Namun pengalaman religi yang
dilakukannnya, sangat berperan dalam mengubah alur hidupnya. Tanpa kembali
kejalan agama, ia yakin orang akan putus asa dalam keadaan terpuruk, bahkan
dalam banyak kasus tidak sedikit orang mencari jalan pintas dan mengakhiri
hidupnya dengan bunuh diri.
Dibawah bendera Soeria Borneo Resources yang bergerak
di bisnis batubara, Nino sapaan akrabnya, sekarang ini memegang sejumlah Kuasa
Pertambangan di wilayah Kalimantan Selatan, selain mengelola lahan pertambangan
miliknya sendiri. Kesuksesan pertama bisnis batu bara dialaminya, ketika
berhasil mengkapalkan sebanyak 50 ribu ton batubara, sehingga menjadi tonggak
awalnya dalam bisnis pertambangan.
Namun begitu, dia mengakui keberhasilan itu 99%
ditentukan oleh Allah. Sisasanya 1 % baru murni karena kepiawaian berbirnis,
“karena batubara komoditi tambang yang angat rentan dengan kondisi cuaca,
sedangkan cuaca hanya Allah yang bisa menentukan,” argumennya saat di temui di
kantornya di Menara BCA Thamrin, Jakarta. Karena itu ia tetap enjoy melakukan
bisnisnya, dikala saat ini batubara sedang berada dalam kondisi kurang
menguntungkan, jika tahun lalu usahanya bisa beromset 15 milyar sebulan, pada
saat ini hanya sekitar 10 milyar per bulan saja.
Selain enjoy, Nino yang lahir di Jakarta 28 tahun
lalu ini, mengaku harus memaksakan
supaya terjadi “nikah dalam bisnis.” Maksudnya, dia harus menjalankan bisnis
dari hulu hingga hilir. Mulai dari pengangkutan hasil tambang sampai
mengakuisisi perusahaan tambang yang hampir bangkrut. Tapi dia juga
mewanti-wanti agar berhati hati jika ingin terjun ke bisnis satu ini. “Dari
sepuluh pebisnis batu bara, sembilan
orang penipu dan satunya belajar nipu,” ujar pria yang gemar bersepeda ini
setengah berkelakar. Karena itu menurutnya, kunci sukses berbisnis dalam bidang
apapun, terletak pada kemampuan mengenali bisnis secara mendalam. Jika tidak,
si pengusaha pasti akan menemui kesulitan
Dan dengan setengah berseloroh lagi Nino mengatakan
kalau batu bara itu akronim dari “Barang Tuhan Bagi Rata”. Karena itu dia
berusaha menjalankan perusahaan dengan penuh amanah. Hak hak karyawan dia
penuhi hingga produktivitas meningkat. Selain itu tidak lupa dia selalu berbagi
kebahagiaan dengan fakir miskin dan yatim piatu. ”menjadi pemimpin itu adalah
amanah yang harus dijaga,” katanya. Dalam mengelola seratus lebih karyawannya
pun Nino tidak terlalu melakukan pengawasan yang ketat dan Standart Operating
Procedure yang nyelimet. Dia menekankan kepada karyawannnya agar selalu takut
dengan Tuhan. Ada yang mengawasi mereka setiap saat, oleh karena itu mereka
harus menjaga kepercayaan yang telah diberikan. “Alhamdulillah dengan pedekatan
seperti ini bisnis masih tetap berjalan,” akunya.
Menggiurkan memang kalau melihat omset perusahaan tersebut, tapi
tentu saja tidak seperti membalik telapak tangan untuk meraihnya. Sejumlah
proses panjang sempat dikecap Nino. “Saya memulai segalanya dari nol,”
kenangnya. Tahun 1998 ketika tamat SMA, ayahnya yang juga pengusaha sukses kala
itu jatuh bangkrut, hingga mereka sampai harus pindah dari rumah besar ke
sebuah rumah kecil di daerah pinggiran Jakarta. Bagaimana Nino yang berdarah
Minang dan Sunda ini kemudian menyikapi situasi dan kondisi hidup yang membuat
dia jatuh bangun? Berikut petikan obrolan dengan salah satu dari 40
Inspirational Indonesian Young Business Leader versi HIPMI ini.
Prinsip Berbisnis
#Bagi orang yang berbisnis yang paling
penting adalah keberuntungan, dan keberuntungan itu hanya bisa didapat dari
Allah SWT.
#Punya tim kerja yang baik, itu bisa
terbentuk dari bagaimana kita membangun visi misi, sehingga perusahaan itu bisa
terbangun dengan landasan kejujuran, visioner, tanggungjawab, kedisiplinan,
bahkan empathy kepada orang lain.
#Membangun jaringan, dalam hal ini kita harus
berlaku jujur, bisnis itu win - win solution. Jadi bagi saya berbisnis itu mau
di kali, di kurang, di tambah itu terserah yang penting di bagi. Jadi bisnis
itu adalah bagi bagi, sehingga tujuan kita untuk mencapai sesuatu itu terwujud.
Untuk tahu lika liku hidup dan perjuangan Nino yang inspiratif ini,
dapatkan majalahnya volume 6 disini atau hubungi agen sirkulasi terdekat atau telpon langsung ke Shalat Center (021) 8497 8836
Posting Komentar