Halloween party ideas 2015

Allah Maha Kaya tetapi kita tidak mau bersamanya untuk mendapatkan kekayaan. Allah Maha kuat tetapi kita tidak mau bersama nya untuk berlindung. Allah Maha Pemberi petunjuk tetapi kita tidak pernah mendapatkan petunjuk.  Allah Maha Penguasa tetapi kita tidak pernah memohon dengan kekuasaan-Nya. Dan Allah pengasih dan penyayang tetapi kita tidak pernah memohon kasih sayang dan kebahagiaan. Allah bersama kita tetapi kita tidak mau bersamanya.  

Tetapi ada yang berkata, saya sudah melakukan sikap semacam itu. Tetapi kok belum medapatkan yang saya harapkan. Kami sudah pasrah, tetapi belum mendapatkan petunjuk dan pertolongan dari Allah­. Apa yang salah dalam sikap saya ini. 

Kesalahan pertama, kita tidak tahu bagaimana menangkap petunjuk dari Allah yang maha gaib. Kita harus belajar mengenai bagaimana Allah menurunkan petunjuk kepada manusia. Yaitu melalui ilham atau muhaddast. Jika belum mampu menangkap petunjuk melalui Ilham atau wahyu seperti para Nabi dan Aulia. Dengan cara meyakini Allah maha men­dengar dan tunggu hasilnya. 

Kesalahan kedua, kita tidak meyakini bahwa Alqur’an merupakan firman Allah atau kalamullah yang banyak menjanjikan kepastian dan kebenaran. Dan janji Allah tidak pernah dusta. Kita hanya disuruh percaya dan mengimani setiap perkataan Allah adalah benar. Akan tetapi kita kerap menanyakan dengan penuh keraguan dan tidak sabar. 

Kalau terjadi demikian, ada apa de­ngan religiusitas  kita. Bagi orang atheis sudah jelas mereka tidak percaya adanya Tuhan. Bagi orang musyrik sudah jelas mereka berlindung terhadap apa saja yang dianggap mempunyai kekuatan. Bagi orang munafik sudah jelas jiwanya sakit. Lalu kita  apakah termasuk  golong­an yang memiliki istilah tersendiri, tetapi apa namanya ? Kalau dibilang kita orang munafik pasti kita marah, kalau kita dibi­lang orang musyrikin atau kafir  pasti marah luar biasa. Kalau dibilang kita orang beriman, apakah benar kita beriman dengan sebernarnya. Yaitu yakin atas rizki dan pertolongan dari Allah pasti datang ?

Al Qur’an diturunkan untuk memudahkan kita menjalankan kehidupan didunia dan di akhirat. Sebagai petunjuk yang pasti dan sederhana. Tidak ada keraguan didalamnya bagi orang-orang yang percaya. Akan tetapi tidak akan ada manfaatnya bagi orang yang hatinya sudah buta dan membatu. Fungsi firman Allah adalah sebagai media komunikasi antara hamba dan Tuhannya melalui utusan-Nya Muhammad Saw yang mulia. Sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan yang benar. 

Rasulullah Saw sebagai uswah hasanah yang telah membuktikan kebenarannya dengan kepastian dan sikap iman yang tinggi. Sehingga memiliki cara berpikir dan bertindak yang sangat sederhana. Beliau tunjukkan  cara beragama yang benar  dengan mengedepankan adanya Allah sebagai penguasa Tunggal.  Bagi Rasulullah, Allah bukan seperti sebuah lambang atau patung dalam sebuah agama. Allah adalah Wujud yang 
Nyata dan Hidup serta benar-benar bisa diajak berkomunikasi. 

Layaknya seorang hamba bersama Rajanya, Nabi selalu dekat bersama-Nya. Beliau berkomunikasi memohon petunjuk, memohon perlindungan, memohon rizki dan lain sebagainya. Karena Allah itu Ada, setiap apa yang dikatakan Nabi kepada Tuhannya selalu mendapat jawaban yang pasti. Sehingga Keimanan Nabi benar-benar dari keyakinan ‘ainul yakin dan isbatul yakin. Bukan seperti yang kita rasakan selama ini. Bahwa kita yakin baru pada tahapan keilmuan wajibul yakin, yaitu  masih diwajibkan yakin. Sehingga keyakinan kita  tidak mendapatkan apa-apa kecuali selalu ragu-ragu.

Suatu peristiwa yang bersejarah , Nabi Saw bersama Sayyidina Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur karena ancaman pembunuhan. Disaat hampir ditemukan keberadaannya, Nabi mengatakan kepada Sayidina Abu Bakar : Wahai Abu Bakar Jangan kamu bersedih sesungguhnya Allah­ bersama kita. Abu Bakar merasa tenang dan yakin Allah pasti melindungi­nya. Dan Maha benar Allah akhirnya kedua hamba Allah yang mulia ini dapat dilindungi dan selamat. 

Kesederhanaan sikap Nabi atas keimanan dan kepercayaannya kepada Allah­ harus menjadi sikap kita semua. Disebut sederhana, karena beliau sangat yakin dan tidak ada keraguan sama sekali atas keberadaan Allah disisinya. Inilah yang dimaksud percaya adanya Allah dan mempercayainya. Sehingga segala persoalan dapat diatasi bersama Allah seberat apapun persoalan tersebut. 


Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keper­luan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.( QS. At Thalaaq, 65 :2-3)

Untuk lengkapnya, dapatkan majalah Al Khusyu' disini (Isi Formulir Belanja) atau hubungi agen sirkulasi terdekat atau telpon langsung ke:  Jln Kemang Sari IV No 5 Jatibening Baru Pondok Gede Bekasi Telp 021-849 78843 / 021-849 78836

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.