Tapi kalau dicermati, terlepas dari soal kedisiplinan, maunya ustadz itu memang benar. Siapa sih yang bisa memprediksi kemacetan di Jakarta dengan akurat? Belum lagi kalau hujan turun. Yang namanya banjir seeolah sudah jadi keharusan bagi Jakarta. Jalan tol terendam? Bukan barang baru bagi Jakarta. Yang tak kalah angkernya, demo yang sering menutup akses jalan tol sekalipun. Untuk mengantisifasi itu semua, jurus sang jendral memang patut di coba. Okelah ustadz, kami samina wa’tona aja deh.
Di bandara kami pun bisa leha leha dan tak merasa diburu buru. Karena belum sarapan, ustadz ngeluarin jurus lainnya. Sarapan di parkir! He..he......Kadang bingung juga. Ini ustadz apa koboi sih? Masa sarapan di parkiran? Sama Nyai Ustadz lagi. Belum lagi lihat pakaiannya yang berjeans belel plus tshirt-nya. Ali Topan lah gitu. Atau Lupus barangkali? He...he pokoknya semuanya serba ngalir dan asik. Ustadz cuma ngakak melihat kebingungan kami.
Lepas satu setengah jam perjalan kami pun tiba di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin. Tak dinyana di Bandara kami sudah di tunggu H.Husni, dr.Rudy dan beberapa angota jamaah Shalat Center, Banjarmasin. Kami pun meluncur dengan nyaman sambil menghirup udara Banjar. ”Banjar, kami datang.”seruku dalam hati.”Berkahilah da’wah ini Ya Rab!”mobil terus melaju.
Untuk lengkapnya, dapatkan majalah Al Khusyu' volume 1 disini (Isi Formulir Belanja) atau hubungi agen sirkulasi terdekat atau
telpon langsung ke:
Jln Kemang Sari IV No 5 Jatibening
Baru Pondok Gede Bekasi
Telp 021-849 78843 / 021-849
78836
Posting Komentar