Al khusyu- Alangkah
anehnya, jika dikatakan Allah dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya
memerlukan waktu enam hari/masa ? Padahal bumi dan matahari belum tercipta! Apa
yang menjadi patokan waktu, ... padahal ruang pun tidak ada. Namun demikian,
saya akan sedikit berikan gambaran masalah penciptaan alam dan persoalan waktu
...
Orang tidak pula dapat menamakan keadaan alam semesta pada waktu itu. Kerapatan
tinggi pada suhu rendah membentuk benda padat, kerapatan rendah pada suhu
tinggi membentuk gas, tetapi kerapatan materi yang sangat tinggi yang dibarengi
dengan suhu yang sangat tinggi, ilmuwan pun tidak tahu keadaannya kecuali
menamakannya sebagai "sop kosmos" suatu fluida.
Inilah yang
disebut dalam ayat 7 surat Hud dengan "air". Kata-kata "
singgasana-Nya berada diatas air (sebelum bumi dan langit diciptakan), oleh
karena mengandung makna bahwa pemerintahan atau peraturan Allah ditegakkan atas
fluida kosmos itu. Pada saat itu materi beserta ruang kosmos sudah diatur oleh
Allah. dan mereka mengikuti serta tunduk pada peraturan-peraturan itu, jadi
pada saat diciptakan alam semesta, Allah telah menetapkan berlakunya
hukum-hukum alam sebagai sunnatullah. Dengan berlakunya hukum-hukum alam ini
maka semua makhluk, baik ruang kosmos, atom molekul, partikel dan seluruh
materi yang tersusun sebagai benda mati atau hidup, matahari, bumi, bintang dan
sebagainya, berjalan sepanjang waktu sesuai dengan ketetapan hukum-hukum
tersebut, ... tidak satupun yang menyimpang kecuali izin Allah.
Kitapun
dapat mengerti apa makna yang terkandung dalam surat Sajadah ayat 4, dimana
dinyatakan bahwa setelah melewati fase 'sop kosmos', Allah menciptakan langit
dan bumi beserta segenap isinya, dalam enam hari dan menegakkan kekuasaan atau
pemerintahan-Nya sekaligus sejak awal penciptaan.
Kita semua
mengetahui apa yang disebut ruang secara intuitif, yaitu suatu volume
berdimensi tiga yang dapat ditempati oleh suatu benda. Tiap benda didalam ruang
itu mempunyai tempat yang dalam ilmu pengetahuan alam, ditunjukkan oleh apa
yang disebut koodinat ruang. Kita juga mengetahui apa yang dimaksud dengan
kata-kata waktu, ... ia memberikan urutan ketika berlangsung gejala gejala di
dunia ini ... "kemarin" mendahului "sekarang", dan
"sekarang" lebih awal dari "besok".
Didalam sains, kita
mengatakan bahwa gejala-gejala itu membuat koordinat waktu. jadi semua gejala
alamiah memiliki koordinat ruang dan waktu, karena mereka terjadi pada
tempat-tempat dan pada urutan waktu masing-masing. Orang mengatakan bahwa
gejala-gejala alam itu berjalan melalui kontinuum ruang dan waktu, sebab orang
beranggapan bahwa suatu gejala diikuti oleh gejala-gejala lanjutannya dalam
suatu rangkaian yang tak terputus, berlanjut atau kontinu. Kecuali itu
pengertian kontinuum ruang-waktu mengandung makna, bahwa ruang dan waktu
merupakan satu kebulatan yang tak terpisah satu sama lain.
Kalau dulu
waktu yang lamanya satu detik 'disini' dianggap sama panjang dengan 'disana'
dalam semesta ini, sekarang terbukti tidak demikian halnya. Apabila seorang
astronot membawa pencatat waktu kesebuah planet diangkasa, bintang yang sangat
dekat misalnya, ... atau membawanya dalam pesawat ruang angkasa yang super
cepat, misalnya dengan tingkat laju yang mendekati kecepatan cahaya, maka
pencatat waktu yang identik yang berada dibumi akan dapat menunjukkan dengan
mudah satu detik pada astronot itu lebih lama jangka waktunya dibanding satu
detik dibumi.
Kenyataaan yang baru ditemukan dan dipahami para ilmuwan dalam
abad ke 20, sebenarnya telah disebut dalam Alqu'an pada ayat 5 surat As Sajdah
:
"Dia
mengatur perintah dari langit sampai ke bumi, kemudian para malaikat naik
menghadap pada-Nya dalam satu hari yang ukuran lamanya sama dengan seribu tahun
menurut perhitunganmu"
Mudah-mudahan
kita diberi kefahaman atas ilmu-ilmu_Nya yang tersembunyi maknanya
Untuk lebih
jelasnya coba anda ulangi membaca buku Berguru Kepada Allah pada Bab Membuka
Hijab, disitu dijelaskan "dimana Allah dan apa itu zat"
Wassalam,
Abu Sangkan
Posting Komentar