Halloween party ideas 2015

Al khusyu-Shalat, Puasa dan Haji, dimulai dengan memasuki wilayah ruhani yang dalam, yang hanya dapat dirasakan dan menenggelamkan jiwa pada dimensi syar'i. awwaluha attahrim wa tahliluha attaslim. Awalnya adalah dengan takbiratul ihram, penghalalannya adalah salam. Sedangkan haji menghalalkannya dengan tahallul memotong rambut, sedangkan penghalalan puasa dengan ifthar atau berbuka puasa.

Yang akan saya bahas kali ini adalah Puasa atau saum. Puasa sebenarnya suatu keadaan Ruhani yang berasal di alam ingatan kepada Allah, ia berada dekat dengan Allah dan bersama Allah. Seperti halnya shalat, setika kita melakukan takbiratul ihram kita sedang berada diwilayah dekat dengan Allah, sehingga kita dilarang melalaikan hati terlepas dari ingat kepada Allah, kita harus sadar terus menerus selama didalam shalat maupun Puasa. Kalau shalat harus melaksanakan syariat berupa gerakan dan bacaan sedangkan Puasa pelaksanaanya adalah tidak makan dan minum, tidak ada gerakan dan bacaan.


Membaca Al qur'an bukan termasuk syariat puasa, seperti yang terjadi terhadap ibadah zakat dan infaq, memberi makan fakir Miskin semuanya merupakan pintu masuk untuk melakukan perjumpaan dengan Allah, fa man kaana yarjuu liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan shalihan. Barang siapa menginginkan Perjumpaannya dengan Tuhannya, maka kerjakan amalan shaleh (QS. Al Kahfi:110). Inilah tujuannya melaksanakan ibadah yang yang diperintahkan, yaitu untuk mampu berjalan keperjumpaannya dengan Allah.

Hari ini adalah puasa yang kesepuluh, kita bukan seperti orang yang sedang membersihkan kotoran dengan melaksanakan puasa. Orang puasa, walaupun baru hari pertama, sesungguhnya ia seperti orang yang sedang membuka tabir atau hijab. Begitu kita puasa, maka saat ini kita berada wilayah dekat Allah, yang mampu menangkap rahmat yang diturunkan kepada hati yang berpuasa, nabi Bersabda Ightanimu addu'a 'inda Riqqati fa innaha rahmah. Segeralah kalian berdoa ketika turun Riqqah karena itu adalah Rahmat . Apa itu riqqah ? Yaitu keadaan hati yang tiba tiba terasa lunak dan lembut.

Oleh karena itu, apa yang kita rasakan Puasa kita hari ini. Adakah pengalaman ini terjadi terhadap hati kita. Jika tidak ada, untuk apa kita puasa jika hanya terasa haus dan lapar. Kelembutan hati yang dirasakan akibat puasa merupakan keharusan yang dialami oleh orang beriman terutama jamaah shalat khusyu'. Karena pengalaman ruhani merupakan ukuran kebenaran apa yang yang kita amalkan berdasarkan tuntunan pengalaman Rasulullah saw. (Abu Sangkan)



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.