Halloween party ideas 2015

Al khusyu-Ilmu sudah banyak kita dapatkan, namun kita belum belajar berdialog dengan apa yang pernah kita baca dan kita dengar. Mari kita belajar dengan jujur dan jawablah dalam diri kita sendiri apa yang kita rasakan.

Misalkan, ketika kita berdiri shalat apa yang kita rasakan, jika kita tidak merasakan apa apa berarti kita gagal dalam menghadap Allah, seharusnya kita mampu merasakan diturunkannya Nur kedalam diri kita, atau apa yang kita rasakan jika kita melakukan pembersihan jiwa dengan berwudhu', jika kita berhasil melakukan wudhu' maka kita akan merasakan dosa dosa kecil kita terhapus jika dosa dosa kecil terhapus maka terbukalah dada maka kita akan merasakan cahaya Allah yang diturunkan sebagaimana dalam ayat: afaman sarahallahu sodrahu lil islam fahuwa 'ala nuril mirrabihi yang artinya apakah sama orang yang dibukakan dalam dadanya untuk menerima cahaya islam maka itu adalah cahaya dari Tuhannya .."

Nah keadaan ini harus sudah kita rasakan, jika cahaya ini masuk tandanya ruh itu berjalan menuju Allah azza wa jalla. Ibnu qoiyyum berkata annal qalba yasiru ilallahi azza wajalla sesungguhnya hati itu dapat berjalan menuju Allah azza wa jalla , akibatnya pengaruh kepada kekhusyu'an akan makin jelas sehingga baru niat berdiri shalat, ruhani kita akan terasa dibawa seperti terbang dengan sangat lembut, seperti balon udara yang lepas dari tarikan gravitasi bumi. Keadaan ini benar benar terasa memasuki wilayah adanya Allah yang sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi kita.


Jika ruhani kita sampai kepada wilayah ini, maka inilah yang disebut dengan Tamakkun yaitu keadaan jiwa yang tidak akan terombang - ambingkan lagi oleh fikiran dan hawa nafsu. Suasannya akan dapat dirasakan, kelembutannya ketenangannya dan keluasan jiwa sehingga suasana batin, sangat mudah untuk menangkap petunjuk wa huwa lathiful khabir yaitu Allah sangat lembut dan memberi khabar kepada hati orang yang beriman berupa ilham yang diturunkan ke dalam dada .

Inilah tujuan kita melakukan sholat yaitu shilatun wa liqaun bainal 'abdi wa robbi . Shilatun adalah sambungnya ruhani kepada Allah. Didalam sholat inilah ada rasa kesambungan ruhani dan perjumpaan antara hamba dan Tuhannya. Suasana ini pernah ditanyakan sahabat kepada Rasulullah, bagaimana pengalaman keadaan orang yang dibukakan dadanya, Nabi menjelaskan jika cahaya itu masuk kedalam hati maka kita akan merasakan adanya tarikan ruhani yang membawa menuju alam abadi dan mampu melepaskan diri dari keterikatan diri dan alam tipuan ( ghurur) .

Jika keadaan ini pernah kita rasakan, maka kita sudah sampai memahami ilmu khusyu'. Jika belum mampu mengalami keadaan ini maka keadaan yang lain adalah dusta.

Mengapa kita gagal melakukan shalat yang khusyu' ?

Allah menjawab dalam Al qur'an, wa min man hadayna wajtabaina, idza tutla alaihim ayaturrahman, kharruu sujjadan wa bukiyya. Dan dari orang yang dibuka dadanya menerima hidayah dan yang Kami pilih. Apabila dibacakan Al qur'an mereka tersungkur lalu bersujud dan menangis (QS. Maryam : 58). Inilah tandanya !! Jika belum dibuka maka hatinya membatu dan mengeras, persis keperti kita dalam melakukan shalat, hanya penat dan capek.

Oleh karena itu mari kita membuka Al qur'an dan apa yang dirasakan. Sebab nasehat yang terbaik adalah Al qur'an. Namun ada juga orang sakit jiwanya yang membolak - balikkan maakna Al qur'an sesuai pikiran dan hawa nafsunya. Ada yang bilang belajar makrifat itu bisa ditempuh hanya 10 menit atau belajar khusyu' cukup satu Jam. Saya berpendapat, pasti yang mengatakan demikian belum pernah membaca Al qur'an dengan benar.

Coba perhatika ayat fadzkuruni adzkurkum. Maka ingatlah Aku ... Jika hanya mengingat Allah saja itu mudah, akan tetapi disini ada ayat lanjutannya adzkurkum, maknanya Allah juga berdzikir kepadamu, nah ayat ini siapa yang bisa menejelaskan dan mengalaminya, bagaimana Allah berdzikir kepada hati kita. Ada juga ayat menjelaskan walakinnallaha Habbaba ilakikumul Iman, akan tetapi Allah lah yang menurunkan Cinta….(QS.Al Hujurat: 7).

Kita tidak bisa mendapatkan rasa ini dengan sekejab, sebab berkaitan dengan ayat fa man kana yarjuu liqa'a Rabbi fal ya'mal amalann salihan, barang siapa yang mengaharap perjumpaan dengan Allah maka kerjakan amalan shaleh (QS. Al Kahfi :110).

Cinta itu tidak mudah untuk dilatih, apalagi mencintai yang maha ghaib, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu melakukan amal shaleh dengan ikhlas, dan hasilnya harus sampai ada tarikan ruhani. Bagaimana caranya ingat Allah, padahal Allah tidak tampak oleh mata, bagaimana mungkin jika tidak memiliki ilmunya tiba tiba bisa dengan sekejab. Itu pasti dari hawa nafsu yang diproses melalui pikirannya sendiri. Wa allahu alam bishawab
(Abu Sangkan)



Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.