Alkhusyu - Bonny
~ Banowo Setyo Samodra: Wejangan Halaqah Banyuwangi
Malam itu
sekitar jam 21.00 WIB, pengajaran tidak dimulai dengan melakukan dzikir. Kita
ngobrol-ngobrol saja : mengapa tidak berzikir seperti biasanya dengan ngotot
sampai terjatuh-jatuh. Dalam kitab al baghawi diterangkan bahwa ibnu Umar
melihat ada penduduk ‘Iraq yang terjatuh ketika berzikir, kemudian ibnu Umar
berkata : ada apa ini ?
Mereka
berkata ; innahu idza quri’a ‘alaihil qur’an au sami’a dzikrallah saqatha !
Apabila dibacakan Al qur’an atau mendengarkan dzirullah ia pasti terjatuh !
Berkata
ibnu ‘Umar : Aku juga takut kepada Allah tapi tidak sampai terjatuh-jatuh
seperti ini !!
Dan
berkata ibnu ‘Umar : syetan telah mempengaruhi orang ini ! Keadaan ini tidak
pernah terjadi terhadap ummat Muhammad SAW. Ummat Muhammad kalau berzikir
jiwanya tetap sadar memandang kepada Allah tidak kehilangan akalnya. Sebab
kalau kehilangan akal maka ia telah keluar dari syariat agama.
Sebagian
dari kita pernah terjadi ketika berzikir sampai terjatuh-jatuh. Sehingga saya
pernah berkata kepada kawan lama : sampean ini kalau dzikir kaya’ jaranan,
keter-keter kelojotan.
Caranya
nggak seperti itu mas. Coba sampean beriman dan percaya kepada Allah, menerima
Allah seluruh apa yang dikerjakan Allah adalah benar, tidak akan pernah salah
seluruh ketetapan Allah. Baik terhadap alam semesta maupun terhadap dirimu
sendiri.
Dan
engkau menerima semua sifat2-Nya Dzat dan Asma’ -Nya yag baik. Inilah bekal
utama seorang pejalan menuju Allah.
Persoalan kita dengan Allah sudah selesai tidak ada lagi keluh kesah dan
kekhawatiran atas perilaku Allah yang selama ini kita anggap tidak adil.
Firman
Allah : Fabiayyi haditsin ba’dallahi wa ayatihi yu’minun. Dengan perkataan dan
penjelasan apalagi agar kalian percaya kepada-Ku ? ( QS, Al Jaatsiyah 6).
Setelah
paham penjelasan ini, kemudian untuk apa kalian datang menemui Allah dengan
ngotot dan memaksa sampai terjatuh bahkan berguling-guling di lapangan ?
Sementara ia berzikir sampai berteriak-teriak tidak jelas untuk apa ia
memanggil yang Maha mendengar lagi Maha lembut.
** BBB 8 Kam JJ:35 **
Bonny ~ Banowo Setyo Samodra: Benarkah getaran tubuhnya berasal dari
perasaan takut kepada Allah kemudian mendapat
respons dari Allah yang maha suci? Mungkinkah orang yang takut kepada
Allah, shalatnya tidak khusyu’, perkataannya tidak dipelihara dengan akhlak
serta hatinya tetap menyimpan kebencian kepada orang lain ?
Kebencian
adalah ilham dari syetan yang juga menghasilkan power yang sangat kuat, semakin
benci semakin kuat. Karena iblis menghadap Allah bermodalkan kemarahan terhadap
Allah atas ketidak adilan mengangkat Adam sebagai Khalifah.
Banyak
orang berzikir tanpa tujuan yang jelas, untuk apa ia berzikir. Allah tidak akan
menerima orang yang tidak beriman dan bersih hatinya, Allah tidak akan
memanggil seseorang yang tidak menjadi perwakilan kekhalifahan-Nya.
Allah
tidak perduli dengan zikirnya walaupun berguling-guling seperti kuda lumping.
mengapa? Karena ia tidak memiliki hubungan khusus komitmen menjadi sarana
mengabarkan kebenaran Al Qur’an dan sunnahnya serta membela kebenaran asma-asma
yang husna.
(Mereka
yg beriman dan percaya kepada Allah), Setiap saat ia membela apa yg dilakukan
Allah sebagai takdir yang baik. setiap apa yang terjadi sebagai musibah kepada
kita adalah kebaikan Allah. Allah maha benar atas segala perencanaannya.
Setelah
penjelasan ini selesai, tiba-tiba suasana berubah . Kemudian mereka saya tanya
: apa yang kalian rasakan , dan mengapa terasa ada perubahan, padahal kalian
hanya duduk santai tidak berdiri ngotot sambil berteriak-teriak memanggil nama
Allah yang seolah berbicara kepada yang Maha tuli.
Tiba-tiba
turun pengajaran berupa daya kelembutan dan keimanan yang menggetarkan hati
mereka sehingga jiwa mereka hadir tanpa ngotot tetapi dibawa dengan hidayah
yang diturunkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.
Perjalanan
menuju Allah tidak bisa dilakukan dengan hawa nafsu dan pikiran, tetapi dengan
kekuatan ridha Allah, sehingga disebut diperjalankan ( asra bi’abdihi ).
Kita
dipersilahkan masuk bukan memasuki menurut kehendak hawa nafsu kita, Dialah
Allah yang berhak memanggil untuk dipersilahkan hadir, bukan kemauan kita.
Siapa yg dipersilahkan ?
** BBB 8 Kam JJ:36 **
Bonny ~ Banowo Setyo Samodra: Adalah hamba yang bersedia menjadi
pejuang mengabarkan kebenaran agama Allah, bukan ingin mengabarkan kehebatan
hawa nafsunya. Adapun jalan menempuh
musyahadah dan makrifat adalah, lenyapnya diri ( fana), ciri-ciri orang fana,
tidak ada sakit hati dalam jiwanya, tidak ada keluh kesah, tidak perduli dengan
kekuatan alam ataupun kekuatan selain Allah, ia tegas dalam jiwanya untuk
menetapkan Allah sebagai sandaran hatinya. Langkahnya akan mendapatkan ilham
sebagai penuntun perjalanan makrifatnya, tanpa ilham ia tidak akan mampu
menembus hijabul qalbi wa nafsi.
Jika
memang mereka telah fana, maka setiap ahli ruhani pasti berada pada wilayah
yang sama !! Kita berjumpa dalam kalimat, assalamu’alaika ayyuhan nabiyu
warahmatullah, assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin asyhadu an laa
ilaha illallah wa asy hadu anna muhammad rasulullah.
Tidak
akan ada konflik bagi ahli makrifat, tidak permusuhan bagi ahli fana, tidak ada
kebencian bagi yang hawa nafsunya telah lenyap ditinggalkan dalam perjalanannya
menuju yang maha suci. ( Abu Sangkan ).
sent by sms 31/5/2012
** BBB 8 Kam JJ:58 **
Nora Alhamdulillah: terima kasih Ustaz atas pencerahan.
**
BBB 9 Kam JJ:00 **
Anna annur: Alhamdulillah...terima kasih ustaz
pencerahannya...
**
BBB 9 Kam JJ:25 **
Mas
Kiano: Bu Nora,
jalan kita sesuai dengan para ulama’ yang jelas dan perpengalaman dalam ruhani
serta bersandar dalam Al qur’an. Saya belajar selama 26 tahun, dan kami tetap
lurus sejak mulai belajar, sebab kami sudah paham al hikam, ihya’ ulumuddin dan
paham Al Qur’an. Kami sudah praktekkan seluruh ajaran-ajaran guru kami namun
kami tetap berjalan diatas jalan Al Qur’an dan sunnah serta para sahabat. Kami beruntung bu Nora tidak
mudah terpengaruh apapun, sebab kami mempunyai pegangan. Sebab getaran alam,
daya manusia, jin dan yang lain, bentuknya hampir sama atau seolah sama. Bagi
yang bersih dan lurus akan mengetahui itu getaran berasal dari dirinya sendiri
( lihat madarijus salikin hal 44 sampai ‘ainu tahqiq pada bab ilham )
** BBB 9 Kam JJ:41 **
Nora: InsyaAllah Ustaz, alhamdulillah, kami di
Malaysia ini sedar bukan mudah untuk tetap kuat berada di jalan ini. Diluar
sana banyak jalan mudah tapi tidak ada kesan langsung terhadap budi dan akhlak
tapi jalan yang Ustaz tunjukkan jelas memberi impak langsung kepada ketulusan
hati dan perubahan sikap. Hanya kami harus kuat tetap dalam posisi tamakun,
kuat menjaga hubungan dengan Allah dan bersandar total kepada Allah. Inilah
yang harus kami perjuangkan. InsyaAllah telah Allah janjikan di sebalik
kesulitan ada kemudahan. Itulah yang saya dan kawan-kawan di sini yakin dan
pegang insyaAllah.
** BBB 9 Kam JJ:46 **
Bonny ~ Banowo Setyo Samodra:
Jalan kita telah dilakukan para ulama’ seperti imam Al Ghazali, ibnu Qayyim, imam Al
Baghawi, Imam An nafiri, para tabi’in , para sahabat menurut tuntunan kanjeng
Nabi.
Kiblat
orang khusyu’ tetap ka’bah bukan yg lain : saya tambahkan dalil dari para
sahabat nabi Ibnu Umar : dari sulaiman bin Sulamah mengabarkan, Yahya bin Yahya
dari Sa’id bin Abdirrahman, sungguh
Ibnu Umar berjalan bertemu dengan pemuda Iraq yang terjatuh .
Berkata
Ibnu Umar : ma balin hadza ? Ada apa nih ? Qaaluu : Innahu idza quri’a alaihi al qur’an au sami’a
dzikrullah , saqatha ! Mereka menjawab : dia kalau dibacakan Al qur’an atau
mendengarkan dzikrullah langsung jatuh .
Qala ibnu
Umar : sesungguhnya Aku orang yang sangat takut kepada Allah tetapi tidak
sampai terjatuh !!
Wa qala
ibnu Umar : inna syaithana yad’khulu fi jaufi ahadihim ; sesungguhnya syetan
telah masuk kedalam jiwa mereka.
Ma kana
hadza shani’u ash habi Muhammad Saw. Hal ini tdk pernah aku temui pada masa
Muhammad saw. ( Kitab Al baghawi hal: 1125)
Yang dibenarkan Al Qur’an oleh hadist dan Al Qur’an : kulit dan hati
mereka bergetar yang berasal dari keimanan mereka. Kemudian Allah menurunkan
ketenangan dan kelembutan yg disebut riqqah, ightanimuu du’a ‘inda riqqati
fainnaha rahmah ( hadist) .
Man
iqsya’rra jilduhu min khasy yatillahi ta’ala tahatat ‘anhu dzunubuhu kama
yatahatu ‘an asy syajratil yabisati waraquha ( hadist) / barang siapa yg
bergetar kulitnya karena takut kepada Allah maka berjatuhanlah segala dosanya
seperti daun2 yang kering dari pohon yang sudah mati.
Saya
mengajak kalian kembali ke Al Qur’an dan hadist, insya Allah perjalanan kalian
akan selaras dengan firman-firman Allah, tidak harus lama seperti saya selama
26 tahun melakukan perjalanan. Alhamdulillah kita telah menemukan kembali kitab
yg telah ditulis para ulama’ yg shaleh dan sesuai tuntunan kanjeng nabi saw.
(Abu sangkan ).
Posting Komentar