“ Dulu waktu
pak Ustadz Abu datang itu, saya tidak
tahu prosedurnya masuk seperti apa, karena ketika itu yang me¬ngurus
adalah Ibu Hamidah dan saya pun, ketika itu belum kenal dengan pak Ustadz.
Namun yang sekarang ini kami berpikir untuk merangkul masjid masjid yang ada,
dan mengadakan ceramah sebagai pengenalan tentang shalat khusyu. Dengan begitu
nanti pihak masjid lah yang mengajukan permohonan izin masuk bagi
penceramahnya,” ujar Arshad Othman, salah seorang aktifis SC Singapore ketika
ngobrol ngobrol disela acara wisata spritual di Bali dan Banyuwangi bersama SC
Malaysia dan Singapore pada bulan Juni lalu.
Namun yang
menjadi masalah hingga saat ini, proses dan pengajuan izin ini masih tertunda,
karena pihak masjid masih sibuk dengan berbagai macam kegiatan lainnya.
“Activity masjid Singapore itu padat. Kadang hari sabtu hari minggu dipakai
untuk kuliah agama bagi anak-anak dan dewasa. Jadi kita tidak kebagian slot.
Sehingga pihak masjid pun belum sempat untuk me-follow up, pengajuan izin ini
kepada pihak majelis ulama Singapore,” tutur pria yang akrab di panggil dengan
Bang Arshad ini. Karena itu jamaah SC Singapore hingga saat ini berharap
sekali, kalau bisa setelah Hari raya Idul Fitri atau akhir tahun ini, akan bisa
melakukan kegiatan pelatihan shalat khusyu secara intens.
“Kalau kita
sendiri yang mau bawa masuk penceramah, kita mau apply permit, itu saya rasa
akan terlalu lama dan sulit untuk di loloskan. Tapi kalau kita dengan masjid,
apalagi dengan mengajak satu atau dua ustadz di Singapore, akan lebih membuka
peluang di mudahkan prosesnya,” harap beliau.
Untuk
sementara ini menurut Bang Arsyad yang bisa dilakukan adalah melakukan
pengenalan-pengenalan seperti apa itu shalat khusyu, sebelum mengadakan
pelatihan.
Untuk langkah langkah pengenalan ini beliau berencana akan
mengun¬dang ustadz Hamid yang selama ini juga selalu ke Malaysia untuk
melakukan pengajaran rutin, “dengan begitu misalnya dua hari Ustadz Hamid di
Kuala Lumpur, kita akan bawa masuk ke Singapore untuk mengadakan ceramah. Ya
mudahan – mudahan ini akan bisa lancar, dan diberi kemudahanlah.
Kalau soal
pembiayaan itu kita tidak terlalu pikirkanlah,” ujar Ban Arsyad antusias.
Karena beliau juga melihat kalau di Singapore itu sangat kekurangan penceramah
dari luar. “ya kita tunggu saja masalah proses izinnya, kalau semua sudah
lolos, kita akan enak , banyak kegiatan yang bisa akan kita buat, seperti
seminar, adakan ceramah, talk show sambil dinner,”pungkasnya. Rafles
Posting Komentar