Alkhusyu - Bagaimana Bimbo dalam menciptakan lirik lagu, apakah ada
hubungannnya dengan spiritualitas beragama?
Ada, tapi saya
tidak bisa ceritakan. Tapi alhamdulillah dalam pengalaman spiritualitas itu,
kita banyak mendapatkan hal-hal yang dahsyat dan luar biasa. Dan saya tidak
bisa bercerita di depan umum. Karena nanti kesannya riya, takabur, apalagi
nanti ada yang memvonis “Wah. itu mah tidak benar”. Jadi, itu rahasia pribadi
kita, dimana kita mendapatkan hal-hal yang luar biasa. Karena memang dalam
agama Islam kita mesti mempercayai dua hal lahir dan batin. Yang batin itu ada,
luar biasa dan menurut saya itu sangat- indah dan sangat pribadi, jadi tidak
dapat diceritakan ke umum.
Dalam kedaan seperti apa biasanya ilham itu datang ?
Orang awam
mungkin membayangkan kalau ilham datangnya dalam suasana yang sangat serius.
Kita kebetulan mendapatkan ilham justru dalam suasana santai. Jadi Allah itu
sebenarnya memberikan ilham ke kita 24 jam, cuma kitanya yang tidak siap. Coba
kalau kita bertawadhu 24 jam kita dalam keadaan fana itu sangat mudah Allah
memberikan sinyal-sinyal kepada kita. Seperti komputer kalau on itu langsung
bisa conect, tapi kalau komputernya hang, ya nggak bisa conect kan. Artinya
ngga nyambung sama Allah.
Adakah cara berspiritual khusus untuk menangkap ilham itu?
Justru dalam keadaan sendiri dan kadang-kadang
berita atau inspirasi atau apapun yang bagus itu kita dapatkan dalam suasana
di luar dugaan. Jadi bukan seperti dengan bersemedi, atau nyepi, tapi saat
tafakur, atau kalau kita sedang di masjid lagi berzikir. Tapi datangnya
inspirasi atau ilham itu ya dalam keadaan normal, jadi bukan dalam keadaan
tidak sadar.
Ya, kita berhubungan dengan Allah kan harus sadar?
Betul, bukan dalam arti fly. Kan ada juga
yang begitu Karena ada yang menganggap
seperti dalam film-film silat, itu namanya pendekar mabuk, dia mendapatkan kekuatannya justeru saat mabuk.
Tapi dalam ibadah kepada Allah kita tidak begitu, ya harus normal dan sadar.
Akang sebelumnya sudah tahu dengan Ustad Abu Sangkan?
Sudah, saya
sudah pernah mencoba metode khusyu’, kelihatannya saya belum serius dan
berhasil. Jadi kesan dari beliau karena saya pakai banyak pikiran.
Memang untuk mendapatkan khusyu’ hanya rasa, otak itu tidak banyak campur
tangan kalau otak ikut campur tangan, repot. Itu rasa. Seperti kita coba pedas
atau asin itu seperti apa. Saya yakin Anda sampai jungkir balik menjelaskan
asin itu apa tidak bisa, hanya lidah yang bisa merasakan. Nah, khusyu’ ini pun
sama. Jadi, dalam keadaan mencapai suasana khusyu’ hanya bisa dirasakan. Nah
saya belajar merasakan pakai otak dulu, nah itu yang mungkin jadi sebab tidak
sampai-sampai, untuk khusyu.***
Posting Komentar