Al Khusyu - "Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa, apabila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka
mengingat Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya" (QS. Al a'raaf : 201).
Was-was adalah keadaan dimana orang tidak bisa bersikap dengan tegas atas
keadaan dirinya sehingga jiwa terombang-ambing.
Ada beberapa orang yang memahami Alqur'an dengan berbagai macam dalil dan
kebutuhannya. Ada yang membaca Alqur'an sekedar untuk pelipur lara dari
kesedihannya, dan dengan demikian terobatilah rasa dukanya. Ia mendasari
alasannya dengan dalil bahwa Alqur'an itu obat. (Ash shifa'). Bagi orang-orang
ahli hikmah, Alqur'an itu adalah sebuah mu'jizat yang bisa di gunakan untuk
rajah, mantra, pengobatan, dan jampi-jampi atau wirid-wirid untuk memohon kekuatan
kepada Allah. Dasar yang dipakai adalah pendapat seperti kata Ibnut Tien :
Menangkal atau merajah, menawar mu'awwidzat dan lain-lainnya dari nama-nama
Allah, itulah "thibburruhany". Apabila diucapkan oleh lisan Al abrar,
hasilnya kesembuhan dengan idzin Allah ( Al itqaan 2-165)
Kata Al qurthuby :
dibolehkan ruqyah dengan kalamullah dan nama-nama-Nya, jika dengan doa-doa
yang diterima dari Nabi Saw sendiri, tentu lebih disukai (Al itqaan :2-166) Ada
sebagian orang yang memahami Alqur'an dengan pengertian yang sempurna, bahwa
Alquran itu adalah tuntunan untuk memahami maksud Allah di dalam perintah dan
larangannya. Seperti dalam ayat-ayat yang menganjurkan untuk bermuamalah
(jual-beli), bercocok tanam, memperhatikan alam semesta dalam mengatur sebuah negara,
dan menjaga kesehatan baik dari segi makanan maupun menjaga kondisi fisik.
Alqur'an adalah hudan (petunjuk), yang menuntun kita untuk berbuat apa yang
semestinya menurut Allah agar kita mendapatkan keselamatan di dunia dan
akhirat. Misal nya ada sebuah ayat yang berbunyi "kuluu wasyrabuu …."
- Makanlah dan minumlah- Ayat ini kalau tidak difahami dengan benar akan
menjadi sebuah peristiwa salah kaprah di dalam penerapannya … sehingga ayat
tersebut hanya diulang-ulang dibaca dengan alasan, bahwa dengan membaca ayat
ini akan mendapatkan karomah atau kelebihan dari yang menjaga ayat atau huruf
dari Alqur'an. Mungkin bagi orang yang mengerti bahasa Arab, akan tersenyum
mendengar orang yang membaca ayat ini, ketika melihat orang Indonesia
mewiridkan ..makanlah..minumlah ..makanlah minumlah .. makanlah minumlah ..
makanlah .. minumlah makanlah minumlah … sebanyak seribu kali ….. Atau
penegasan ayat yang mengatakan bahwa Allah itu sangat kuat, sangat dekat, Maha
melihat, Maha penyantun , Maha kuasa atas segala sesuatu, dan Maha
mendengar….Jika hal ini hanya dibaca diulang-ulang tidak akan membawa dampak
kepada perubahan mental atau keimanan seseorang. Sebab kalau tidak difahami
sebagai makna sebenarnya, orang akan tetap mencuri, berbohong, mengeluh, dan
takut …Akan tetapi jika kita mengerti akan maknanya dengan benar dan menerapkan
sebagai pengertian secara dewasa, kita tidak akan berani berbohong karena Allah
sangat mendengar bisikan hati kita, kita tidak akan mengeluh karena Allah
sangat memperhatikan manusia yang mau mendekat, kita tidak akan berbuat korupsi
karena Allah selalu mengawasi perbuatan kita setiap saat…..
Begitu juga dengan bacaan ayat kursi yang diwiridkan. Saya tidak menyalahkan
orang yang mendawamkan bacaan ayat ini, karena Rasulullah sendiri menganjurkan
untuk sering membacanya, yang tujuannya agar memahami isi kandungan ayat
tersebut, yaitu membuka hijab manusia, untuk menyadari bahwa Dialah Allah,
tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia, yang senantiasa hidup dan
menguasai dan memelihara kepentingan hamba-Nya. Tidak dipengaruhi oleh kantuk
dan tidak pula oleh tidur. Tuhanlah yang mempunyai segala apa yang dilangit dan
segala apa yang di bumi. Siapakah gerangan yang memberi syafaat di sisi-Nya
dengan tiada seizin-Nya. Ia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan apa yang
dibelakang mereka, sedang mereka tiada meliputi (mengetahui) sesuatu dari
ilmu-Nya melainkan sekedar yang Tuhan kehendaki, termasuk segala urusan langit
dan bumi dan tiada berat lagi bagi Allah memelihara langit dan bumi itu, dan
Allah itu maha Tinggi lagi Maha Besar (Ayat Kursi).
Maksud ayat ini adalah agar kita menyadari bahwa Allah itu sangat luas
kekuasaanNya, semua dalam liputannya (pengawasannya), Dia tidak dipengaruhi
oleh kantuk dan tidur. Dia mengetahui apa yang dibelakang (tersembunyi) dan apa
yang di hadapan kita. Sehingga jika kita memahami ayat ini secara benar maka
tidak-lah mungkin orang akan berbuat seenaknya, seperti korupsi, berdusta,
curang dan pengrusakan alam sekitarnya. Akan tetapi jika ayat ini hanya dijadikan
sebuah wiridan, tanpa mengerti maksud tujuan ayat tersebut, yang terjadi malah
sebaliknya, akan terjadi arogansi si pembaca karena kadang si pembaca malah
menunggu bantuan dari khadam pemelihara ayat-ayat tersebut sehingga menjadikan
dirinya terjebak kedalam nilai kesyirikan yang di kutuk oleh Allah.
Saya sering mendengarkan orang berbicara mengenai wirid yang di dawamkan akan
mempunyai khadam pembantu yang akan selalu menolong siapa saja yang
mengamalkannya. Hal ini sangat bertentangan dengan ayat tersebut yang
menegaskan bahwa Allah adalah Sang Penolong, Yang memelihara semua makhluk-Nya,
tempat meminta.
Agar kita tidak terjebak dengan pengertian yang keliru, maka hendaklah ketika
kita membaca ayat kursi, menghayati maksud ayat tersebut. Kita di perintahkan
bersandar kepada Allah, janganlah engkau takut karena Allah mengawasi kita
…percayakan semua urusan kepada petunjuk Allah. Di dalam mewiridkan, jangan
sedikitpun mengharapkan datangnya petunjuk dari selain Allah (misalnya khadam,
orang berjubah putih, atau orang yang mengaku wali dll), hanya Allah tujuan
kita, selain itu kita tolak ! Ayat kursi kita jadikan sebuah prinsip hidup di
dalam bertauhid kepada Allah.
Mari kita coba menghayati prinsip-prinsip itu dalam kehidupan kita….
Ya Allah , Tiada Tuhan kecuali Engkau ….
Ya Allah Engkau sedang memperhatikan gerak-gerik hatiku, nafasku, fikiranku,
dan aliran darahku…..
Ya Allah …Engkau melihat perbuatanku yang lalu dan yang akan datang ..karena
Engkau tidak pernah tidur…dan Engkau yang tahu kejadian yang akan datang …yang
tersembunyi dan yang dhahir, karena Engkau yang Maha Ghaib.
Ya Allah Engkaulah yang memelihara alam ini , dan yang menjaga Arsy.
Ya Allah dengan segala kerendahan hatiku aku berserah dan takluk dihadapan-Mu
karena Engkaulah yang Maha Kuasa, Yang Meliputi dan Maha Melihat …..
Inilah prinsip yang harus kita terapkan setelah membaca makna ayat kursi …bukan
sekedar untuk dibaca dan di ulang-ulang (wirid)….. dengan demikian anda akan
keluar dari persoalan pengaruh secara kejiwaan seperti pada mimpi anda (object
to be a victim) Seperti sebuah ayat yang sebut diatas, tentang perintah makan
dan minum …jika ayat-ayat ini hanya di baca dan diwiridkan, kita tidak akan
mendapatkan pesan apa yang diinginkan oleh Allah yaitu ..memakan dan meminum,
yang tujuannya untuk membangun tubuh menjadi tumbuh dan sehat …..
Ayat kursi merupakan ilmu pamungkasnya orang-orang mukmin jika diterapkan
dengan benar…dia tidak akan pernah takut, tidak pernah khawatir, hatinya akan
selalu waspada karena Allah melihat kelebat hati setiap manusia …..
Mudah-mudahan ayat kursi menjadi prinsip hidup yang ideal . bukan sekedar
mencapai target hitungan dan waktu ..karena tauhid adalah kehidupan dan
keimanan yang tidak boleh ditentukan oleh jarak dan waktu …..(Abu Sangkan)
Posting Komentar