Al khusyu-Apa yang dimaksud puasa diam, yaitu mengingat Allah
didalam hati tanpa di dzahirkan dengan lisan. Agar keadaan jiwa Zakariyya
melakukan amalan bathiniah yang dimulai dengan dzikir lisan, dalam tafsir
Arrazi surat Ali Imron ayat 41
Tafsir ini menjelaskan bahwa apabila hati telah dipenuhi cahaya dzikrullah maka lisan secara otomatis terdiam berubah menjadi dzikir khafi tanpa bersuara. Keadaan dzikir ini muncul karena ia makrifat kepada Allah sebagaimana Zakariya yang diperintahkan diam untuk menghadirkan hatinya dalam memahami dzikir dzikirnya yang mengarahkan makrifat kepada Allah dan melanggengkannya.
إن المراد منه الذكر بالقلب وذلك لأن المستغرقين في بحار معرفة الله تعالى عادتهم في الأول أن يواظبو على الذكر اللساني مدة فإذا امتلأ القلب من نور ذكر الله سكت اللسان وبقي الذكر في القلب، ولذلك قالوا : من عرف الله كل لسانه فكأن زكري عليه السلام أمر بالسكوت واستحضار معانى الذكر والمعرفة واستدامها
Tafsir ini menjelaskan bahwa apabila hati telah dipenuhi cahaya dzikrullah maka lisan secara otomatis terdiam berubah menjadi dzikir khafi tanpa bersuara. Keadaan dzikir ini muncul karena ia makrifat kepada Allah sebagaimana Zakariya yang diperintahkan diam untuk menghadirkan hatinya dalam memahami dzikir dzikirnya yang mengarahkan makrifat kepada Allah dan melanggengkannya.
Pengajaran dzikir ini seharusnya kita sudah mampu
merasakannya, karena selama bertahun tahun kita berdzikir tidak merasakan apa
apa kecuali rasa penat, seharusnya dzikir kita mampu merubah mental spiritual
kita yaitu merasakan ketenangan yang luar biasa disebabkan merasakan kehadiran
Allah dalam hati kita. Yaitu
صلة و لقاء بين العبد و الرب
Adanya kesambungan dan perjumpaan antara hamba dan Tuhannya
.
Penjelasan Imam Arrazi diatas sungguh Allah telah
menjelaskan sangat gamblang tentang bagaimana kita diperintahkan memasuki
suasana bathin kita sehingga mampu merasakan perjumpaan bathin kita dengan
Allah.
Jika ada perjumpaan dengan Allah berarti mampu
merasakan apa yang diajarkan Allah berupa Ilham, sebagaimana firman Allah, Ali
Imran 41 ;
. قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْۤ اٰيَةً ؕ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ؕ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَار.
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku
suatu tanda." Allah berfirman, "Tanda bagimu adalah bahwa engkau
tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu
petang dan pagi hari."
[QS. Ali 'Imran: Ayat 41]
[QS. Ali 'Imran: Ayat 41]
Kesimpulan ayat ini Allah memerintahkan jika kita
melakukan dzikir harus dimulai mengenal Allah terlebih dahulu dan mengadakan
perjumpaan dan bertemunya dua batin.
باطن المكاشف والمكاشف
Yang di dalamnya mampu merasakan batinnya Allah yang
membuka batinnya sang hamba.
Jika terjadi bertemunya kedua batin ini akibat ingat
kepada Allah maka tersingkaplah ilham Allah berupa kefahaman, petunjuk ,
tuntunan dan berupa perintah-perintah yang mengarahkan kepada kebenaran.
Sehingga kebenaran Alquran dapat dibenarkan oleh batin kita.
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ؕ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ؕ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut
(fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
[QS. Ar-Rum: Ayat 30]
[QS. Ar-Rum: Ayat 30]
(Abu Sangkan)
Posting Komentar