Halloween party ideas 2015

Al khusyu- Bulan Ramadhan adalah bulan mukasyafah yaitu bulan tersingkapnya dua bathin yang saling mencintai "bathinul mukasyif wal mukasyaf".Hal ini berdasarkan dalil : Al Baqara 2:152

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

"fadzkuruni adzkurkum" (maka ingatlah Aku, Aku pun ingat kamu).Keadaan ini tidak bisa terjadi antara keduanya jika tidak pernah mengadakan hubungan bathin yang sangat akrab atau dekat.
Rasulullah tidak pernah melepaskan ingatannya kepada Allah walau sedetik pun. Baginya, jika orang melupakan Allah dalam sekejap maka syetan akan menduduki hatinya, Az-Zukhruf 43:36 :

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

Jika demikian ilmu "mukasyafah" sulit tersingkap sebagai bentuk diterima dan tidaknya puasa kita. Karena puasa merupakan cara Allah mengantarkan ruhani untuk mencapai pertemuan dua bathin antara hamba dan Tuhannya.

Latihannya adalah seperti yang diajarkan Rasulullah SAW "Al inabatu ila daril khulud wa tajafi an daaril khulud wa ta'ahubu lil maut qabla nuzulil maut" Melakukan Perjalanan menuju kekampung abadi (akhirat) meninggalkan kampung penuh tipuan (dunia) ,merasakan mati sebelum mati. Lakukan menjelang buka.

Puasa adalah cara Allah memasukkan kita kedalam ruang ruhani dibalik hawa nafsu. Ia berada seperti dibalik tubuh kasar ini, seperti dibalik kulit ini. Ia sangat dekat tetapi terpisah. Jika puasa kita berhasil, maka kita akan faham siapa diri sejati ini. Jika berhasil, tidak mungkin kembali turun menjadi nafsu yang sangat bodoh, sebab ruhani merasakan bau busuknya hawa nafsu.

Saat saya puasa, langsung saya lepaskan jasad ini. Saya manfaakan keadaan tubuh yang melemas. Jika berhasil, insya Allah ada semacam keterpisahan antara jasad dan jiwa. Ruhani sangat mudah pergi meninggalkan keterikatannya. Seperti mudahnya kita menuju kantuk lalu menuju tidur, seperti orang ngantuk tapi tidak ngantuk.

Ada tanda yang bisa dijadikan pedoman sebagai pengalaman ruhani. Biasanya jika sudah terbuka ruhaninya, rasanya seperti melakukan perjalanan mati yang sangat tenang. Ruhani sangat terasa melakukan perjalanan pulang. Jika Anda pernah mengalami, pasti tidak akan pernah berani melepaskannya,karena diliputi rasa nikmat yang sangat luar biasa. Bukan sebuah ketenangan biasa, tetapi sebuah rasa yang tidak sama dengan rasa yang pernah dirasakan didunia ini. Oleh karena itu saya pernah bilang seandainya sekali saja pernah mengalami pasti tidak mungkin akan pernah berani meninggalkan dzikir kepada Allah walau sekejab.

Semua perjalanan ruhani baik melalui shalat dan dzikir harus berhubungan dengan ‘fadzkuruni adzkurkum’, yaitu memahami ilham sebagai tanda adanya respons antara dzikir hamba dengan dzikir Tuhannya.

Maka berjalanlah menuju Allah. Jika kamu berjalan satu jengkal, maka Allah berjalan menujumu satu hasta. Jika kamu datang dengan berjalan, maka Allah membalas datang dengan berlari sehingga Allah mencintai kita. Hadist qudsi ini menyiratkan makna pendalaman ‘fadzkuruni adzkurkum’. Semoga ilmu yang sangat gamblang dan terbuka tidak disia siakan oleh jamaah Shalat Center. Semoga tanda diterima puasa kita mampu melihat tersingkapnya hijab sehingga Allah tampakkan malam Lailatul Qadar.

Janji Rasulullah pasti, bahwa Lailatul Qadar itu ada. Janjinya pasti benar. Hanya dengan puasa yang benar dan bersih, alam yang dijanjikan Nabi pasti tersingkap.

( Ust. Abu Sangkan)



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.