Halloween party ideas 2015

Al khusyu- Sahabat Sc yang saya hormati dan saya cintai...

Selama enam hari bersama beliau, banyak sekali yang saya dapatkan dari ilmu ibroh serta pengalaman-pengaaman yang beliau ceritakan langsung kepada saya secara pribadi maupun kepada halaqah juga kepada masyarakat umum.

Secara pribadi beliau mengajarkan bagaimana seseorang itu harus kuat tidak boleh lemah. Harus punya pandangan jauh kedepan. Sekali berjalan jangan tolah-toleh kebelakang. Harus mulai menjadi konseptor dalam rangka dakwah dan strateginya. Karena tugas kita adalah berdakwah meneruskan risalah para Rasul dan harus menjadi muslih. Bukan hanya sekedar sholeh untuk diri sendiri.

Dari sinilah saya selalu melihat kegelisahan beliau, selalu memikirkan ummat serta muridnya bahkan beliau tidak putus untuk mendoakan muridnya fardiyan maupun jamaiyan untuk sholat center serta ilmu khusyuk ini sampai kepada masyarakat yang luas. Engkau adalah pemimpin berskala dunia. Dunia ini milikmu, jadilah pemimpin benar dalam fiqih dakwahmu, yang harus ada candanya, seriusnya, bahkan tegas serta marah apabila diperlukan.


Ketika bertemu dengan sahabat-sahabat  SC di tiga tempat tersebut Ustad Abu tak henti-hentinya,  terus menjelaskan kepada sahabat halaqah seputar bagaimana masing-masing orang  sudah mulai memperhatikan perjalanan ruh dan sholatnya. Kami diajari bagaimana nyambung ke Allah dalam setiap laku, khususnya didalam sholat. Anggota halaqah sudah harus merasakan, bagaimana ketika takbiratul ihram terasa benar dan nyata bahwa hijab itu terbuka sebagai mana dalam kitab alkhusyu fi sholat :
أن رفع اليدين في تكبيرة الإحرام فيه الإشارة إلى رفع حجاب الغفلة بينك وبين الله، وفي غير تكبيرة الإحرام إعظاماً لله.
وقال بعضهم: إنها استسلام لله وانقياد له تعالى، كالأسير المستسلم.
وقال بعضهم: نفي الكبرياء عن غير الله.

Sesungguhnya mengangkat kedua tangan dalam takbiratul ihram didalamnya ada isyarat terangkatnya hijab lalai antara dirimu dan Tuhanmu, sedangkan takbir selain takbiratul ihram adalah sebagai isyarat untuk mengagungkan Allah. Takbiratul ihram adalah bentuk ketundukan dan keyakinan hanya untuk Allah seperti tawanan yang menyerah. Takbiratul ihram  adalah sebagai bentuk penolakan sifat kesombongan selain Allah. Beliau juga tak henti-henti mengingatkan pada setiap pertemuan dengan murid-muridnya selalu untuk memahami bagaimana meraih jiwa yang muthmainnah sakinah dan istihgraq dalam sholatnya.

Dan seterusnya dalam mengerjakan sholat mengenai makna hakikatnya qiyam sampai salam. Pelajaran tafsir Arrazi yang menguatkan kerohanian serta perjalanannya. Dan dalam belajar seseorang harus merujuk kepada kitab almuktabarah yang berlandaskan Quran dan sunnah Rasulullah.

Adapun dalam tabligh akbar beliau selalu memberikan pelajaran dan pengajaran tentang sholat. Dimulai dari pembagian manusia yang khusyuk dalam sholatnya. Mulai dari wudhu waktu batasan serta bagaimana praktek dalam sholat dan memprioritaskan seseorang untuk tumakninah dalam sholat mereka.

Yang sangat terkesan adalah ketika beliau memberikan taujih di Pesantren Mambaul Ulum pada peringatan Haul Kyai Tugu, bagaimana beliau berbicara dihadapan bupati bondowoso dan wakil bupati yang juga putra Kyai tugu. Serta dihadapan para kiyai pondok serta semua santri. Beliau banyak menceritakan kenangan beliau selama berguru dengan kiyai tugu. Yang paling menusuk hati adalah beliau mengungkapkan perkataan kiyai "Aneka ria akhirat cong, Beni berek beni temor" bahwa kenikmatan syurga dapat dinikmati dirasakan didunia Ini, dan perkataan ini jauh sebelumnya telah diungkapkan juga oleh Imam ibnu qayyim dari perkataan guru beliau syeikh Ibnu taimiyah dalam kitab madariju salikin :

فإنه لا نعيم له ولا لذة، ولا ابتهاج، ولا كمال، إلا بمعرفة الله ومحبته، والطمأنينة بذكره، والفرح والابتهاج بقربه، والشوق إلى لقائه، فهذه جنته العاجلة، كما أنه لا نعيم له في الآخرة، ولا فوز إلا بجواره في دار النعيم في الجنة الآجلة، فله جنتان لا يدخل الثانية منهما إن لم يدخل الأولى. وسمعت شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه يقول: إن في الدنيا جنتان من لم يدخلها لم يدخل جنة الآخرة.

Tidak ada kenikmatan dan kelezatan, kesenangan dan kesempurnaan, kecuali makrifatullah dan mahabbah cinta padaNya. Ketenangan dalam berdzikir, bahagia senang ketika dekat denganNya, rindu untuk bertemu denganNya, inilah yang dimaksud dengan surga yang didahulukan. Bagi seorang mukmin surga itu ada dua, bagaimana seseorang akan masuk kepada surga yang kedua kalau dia tidak pernah memasuki surga yang pertama.

Ibnu taimiyah berkata : Surga itu ada dua siapa yang tidak masuk disurga dunia dia tidak akan masuk di surga akhirat. Ust. Abu menjelaskan panjang lebar kepada seluruh yang hadir tentang hakikat perkataan ini. Juga tentang kebalikan dari hakikat perkataan ini yang disampaikan  Allah dalam firmannya :

وَمَنْ كَانَ فِي هَٰذِهِ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًا

Dan barangsiapa yang buta hatinya di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta. Dia lebih tersesat dari jalan yang benar. (Al isra : 72).
Sampai-sampai suara beliau serak entah kenapa suara beliau tidak biasa dari suara yang sering saya dengar. Nadanya tinggi menggelegar namun terasa lembut dan menyentuh hati. Beliau juga menjelaskan tentang ciri wali wali Allah bahwa mereka adalah :

إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون

Sesungguhnya wali2 Allah tiada rasa takut dan sedih...

Beliau juga mengutip sebuah hadits qudsi:

ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، فبي يسمع، وبي يبصر، وبي يبطش، وبي يمشي» ، وفي الحديث الصحيح «أقرب ما يكون الرب من عبده في جوف الليل الأخير» وفي الحديث أيضا «أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد»  «يا أيها الناس، اربعوا على أنفسكم، إنكم لا تدعون أصم ولا غائبا، إن الذي تدعونه سميع قريب، أقرب إلى أحدكم من عنق راحلته» .

Tudaklah ketika hambaku mengerjakan amalan sunnah sampai aku mencintainya, dan jika aku telah mencintainya maka aku akan menjadi telinganya ketika dia mendengar. Aku menjadi penglihatannya ketika dia melihat. Aku akan menjadi tangannya ketika dia memegang. Dan dia bersamaku ketika berjalan. Dan tiada suasana paling dekat antara aku dan hambaku kecuali diwaktu terakhir pada tengah malam. Sedekat-dekat aku dan hambaku adalah ketika dia sujud. Wahai manusia lirihkan doamu. Engkau tidak berdoa kepada yang bisu dan tuli. Sesungguhnya yang engkau panggil itu adalah yang maha dekat dan maha mendengar bahkan lebih dekat dari punuk hewan kendaraannya. (Madariju Salikin).

Demikianlah sahabat SC yang bisa saya sampaikan dan saya tulis. Kalau ada kata-kata dan sikap yang tak pantas  selama menemani perjalanan beliau saya mohon maaf dan mohon ampun kepada Allah.

Semoga hikmah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Dan semoga Allah membimbing kita didalam mengarungi bahtera hidup dan kehidupan ini. Dan Insya Allah semoga kita dapat selamat bahagia fiddunya wal alhirah dalam liputan Rahmat dan maghfirahnya. Amiiinnn.

Wassalamualaikum wr wb.
Oleh : Nur Yasin Arlan Palembang

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.