Halloween party ideas 2015

Al khusyu-IBU FULANAH: Bismillah: Assalamu'alaikum.. Pa ust Abu.. saya mau bertanya.. dulu yang aktif saya pergunakan adalah otak, sehingga semua selalu dipikir.. direncanakan, terburu-buru dan berusaha sempurna dengan orientasi dunia tentunya.. sekarang saya belajar untuk lebih sering melihat dan merasakan hati sebelum melakukan sesuatu (semakin terlihat banyaknya dosa saya selama ini, astagfirulloh..).. hal tsb membuat pikiran saya suka blank dan nerima apa adanya. kadang saya merasa khawatir karena lebih nyantai menjalani kehidupan.. bagaimana caranya supaya antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan bisa singkron dan seimbang di jalan Allah…. Terutama dalam sholat dan menjalani kehidupan dalam menunaikan tugas sebaga hamba Allah dalam beberapa peranan di dunia ini? Mohon penjelasannya.. punten saya masih awam dan pemula dalam pengajaran ini.. terimakasih..

ABU SANGKAN: Wa'alaikum salam, Berfikir didalam Alqur'an sangat ditegaskan untuk difungsikan yaitu dalam perintahNya Afala tatafakkarun, Afala ta'qilun, afala tatadabbarun. Tidakkah engkau fikirkan, tidakkah engkau fungsikan akalmu,tidakkah engkau tadabburi penciptaan alam semesta ini? Dalil inilah yang menjadi dasar pemikiran ibnu Rusyd yaitu;  Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah nasibnya (QS. Ar Rad :11) .


Sungguh perintah yang sangat tegas bahwa akal dan logika wajib digunakan. Pemikiran ibnu Rusyd yang mengedepankan akal dan logika dalam bekerja dan berusaha dipakai oleh orang Barat, Ibnu Rusyd atau Averroes dikenal oleh kalangan barat karena cara berpikirnya yang mengedepankan dalam berpikir logis.

Sedangkan pemikiran Imam Al Ghazali diambil dari ayat : Wamanyataqillah yaj'alahu makhroja wayarzukhu min haitsu la yahtasib waman yatawakkal 'alallah fahuwa hasbuh (QS. At Thalaq :2-3) . Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan Allah memberikan rejeki dari arah yg tidak disangka-sangka,dan barangsiapa yg bertawakal kepada Allah atau pasrah total maka Allah akan mencukupi seluruh keperluannya.

Ayat al Qur'an yang menjadi inspirasi ibnu Rusyd dan al Ghazali seolah-olah bertentangan,yang satu berusaha dengan segala upaya pemikiannya untuk berhasil. Allah tidak merubah suatu kaum sehingga kaum itu merubah nasibnya sendiri. Sedangkan yang satu barangsiapa yang pasrah kepada Allah maka Allah akan memberikan jalan keluar dan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Kedua ayat diatas sepertinya bertentangan ,padahal tidak! Kedua ayat tersebut memiliki dimensi yg berbeda dan cara kerja yg berbeda . Selama anda mempunyai fikiran maka bekerjalah 100 persen menggunakan daya pikir dan runutan ilmu yang benar.

Selama anda mempunyai hati dan iman maka 100 persen engkau gunakan kepercayaan dan keimananmu kepada Allah sebagai tanda taqwa adanya kekuasaan Allah. Tanpa disadari orang-orang barat akhirnya mengakui adanya dimensi ruhani yang lebih tinggi daripada dimensi fikiran, menurut Danah Zohar ini yg disebut Spiritual Quation. Kita harus menggunakan fikirannya 100 persen dalam bekerja dan menggunakan keyakinan kepada Allah 100 persen. Tidak boleh dipisah. Coba mari kita contoh laba-laba ia bekerja membuat jaring-jaring dengan sangat baik dan sempurna,namun setelahnya ia diam hanya menunggu dengan berserah rejeki yang akan datang,mengapa kita tidak mencontoh laba-laba didalam bekerja dan mempraktekkan ibnu Rusyd dan al Ghazali sekaligus dalam hidup kita. Wallahu a'lam bishawab

(Abu Sangkan)



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.