Menurut
Imam Ibnu Qayyim : Pengetahuan yang diperoleh tanpa perantara mendengar atau
belajar, adalah melalui Wahyu atau Ilham. Yaitu berupa pengetahuan yang
dikirimkan secara cepat oleh Allah kedalam hati yang bersih. Baik melalui perantara
Malaikat maupun berkata-kata langsung dari balik hijab. Wahyu hanya dikhususkan kepada orang-orang
suci yang ditunjuk oleh Allah sebagai Nabi atau Rasul-Nya. Sementara ilham dapat dimiliki oleh siapa
saja bagi yang menginginkannya melalui usaha mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Allah-lah
yang mengajarkan melalui wahyu kepada binatang bagaimana menciptakan rumahnya,
memelihara dan melindungi anaknya serta memahami bahasanya untuk berkomunikasi.
Mereka mendapatkan pelajaran tidak melalui proses belajar dan mendengarkan
pembicaraan (khitab). Tetapi melalui pengertian yang dirasakan dan dipahaminya
secara langsung. Allah juga memberikan wahyu kepada setiap langit segala urusannya.
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",( QS,
16:68)
Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua
masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.( QS. Al fushilat, 41:12)
Binatang
dan alam semesta tidak pernah melakukan kesalahan dalam menjalankan fitrahnya,
karena mereka memiiliki kecerdasan yang berasal dari wahyu. Sementara manusia
akan melakukan kesalahan jika tidak berada dalam hukum-hukum Islam dan
bimbingan Allah melalui Ilham yang ada dalam hati. sebab tanpa ilham ,
hukum-hukum Allah akan sulit dijalankan karena hawa nafsu sangat kuat mengajak
kepada kejahatan. lengkapnya Dapatkan majalahnya di agen sirkulasi kami di kota anda atau toko buku Gramedia dan Gunung Agung)
Atau berlangganan langsung disini
Atau berlangganan langsung disini
Posting Komentar