Alkhusyu - Doa
adalah senjata orang yang beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan
bumi “. (HR. Hakim);
Doa adalah bentuk
permohonan seorang hamba kepada Allah SWT. Doa juga menjadi salah satu cara
manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan Sang khalik. Doa merupakan inti
ibadah sekaligus menjadi senjata bagi orang-orang beriman. Doa juga menjadi
kunci bagi terbukanya pertolongan Allah SWT.
“Shalat
adalah do’a…”, demikian menurut sebuah hadis. Ibadah shalat, yang dimulai
dari takbir dan ditutup dengan salam, di dalamnya banyak memuat
ungkapan-ungkapan yang mengandung pujian dan doa. Karena prinsipnya, shalat
menjadi cara hamba untuk menunjukkan kebaktian dan permohonan kepada Sang
Khalik.
Hakikat doa adalah
penuntun bagi seseorang untuk mengubah dirinya agar menjadi lebih baik. Allah
SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 186;
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran
“.
Al Baqarah ayat 201;
“Dan di antara mereka
ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka “.
Dalam Al Quran surat
Al A’raaf ayat 55 Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berdoa dengan sikap
merendahkan diri dan suara yang lembut;
“Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas “.
Namun, selain
keharusan berdoa dengan merendahkan diri dengan suara yang lembut, kita juga
harus memiliki adab dan tata cara berdoa yang benar. Yakni memelihara keyakinan
di dalam hati, bahwa doa kita akan dikabulkan, bersungguh-sungguh dalam berdoa,
berbaik sangka kepada-Nya, dan mengulang-ulang doa sebanyak mungkin.
Sikap doa ini telah
diajarkan nabi pada waktu duduk iftirasy dalam shalat, diawali memohon ampunan
atas dosa-dosa yang telah kita lakukan (rabbighfirli), memohon
dikasihani (warhamni), memohon ditutup aib kesalahan diri (wajburni),
memohon diangkat derajat hidup didunia dan diakhirat (warfa’ni), memohon
dilimpahkan rejeki (warzuqni), memohon diberi petunjuk dan tuntunan (wahdini),
memohon diberikan kesehatan lahir dan bathin (wa afini) dan memohon
ampunan atas segala kehilafan (wa’fuanni).
Doa-doa
ini diucapkan secara berulang-ulang memberikan dampak kepada mental dan
spiritual seseorang apabila dilakukan dengan serius, bukan sekedar membaca.
Mengapa demikian? Karena doa yang diucapkan dengan jelas dan diulang-ulang
akan tersimpan dalam memori otak si pendoa. Apabila diniatkan oleh hatinya,
akan mempengaruhi respons otak yang menghantarkan impuls listrik keseluruh
syaraf otak dan seluruh tubuhnya. Kalau sudah tertanam dalam pikiran bawah
sadarnya, akan bekerja secara otomatis mempengaruhi gerakan otot, tulang dan
organ tubuh yang lainnya. Karena otak telah diprogram secara terus menerus
berupa kata-kata positif.
Dan program inilah yang menggetarkan seluruh syaraf
yang mendorong sekujur tubuh dan pikirannya untuk berbuat seperti yang telah
ditanamkan berulang-ulang. Karena otak merupakan motor penggerak yang memiliki
jaringan listrik yang amat rumit ke seluruh anggota tubuh manusia. Motor
penggerak ini bekerja atas informasi yang ditanamkan melalui data yang
tersimpan dalam memori otaknya. Data ini menghasilkan gerak reflek tanpa harus
dikendalikan pikiran sadarnya.
Maka dari itu,
mengapa shalat harus dilakukan dengan sadar dan mengerti apa yang diucapkan.
Karena akan mempengaruhi gerakan perilakunya sesuai data yang ditanamkan
secara berulang-ulang tersebut. Apabila didalam menjalankan shalatnya tidak
dilakukan dengan serius dan tidak diinginkan oleh hatinya, maka gerakan bawah
sadarnya juga akan terjadi sesuai data yang kita masukkan dalam pikiran kita,
yang disebut Neuro Linguistic Programing (NLP).
Shalat telah
membentuk pikiran positif yang ditanamkan berulang-ulang dalam otak, sehingga
membentuk program bawah sadar menjadi karakter tubuh dan gerakan. Apabila
shalat dilakukan dengan perasaan malas, maka akan tercipta secara otomatis
tubuhnya menjadi malas untuk melaksanakan shalat ketika mendengarkan suara
adzan dikumandangkan. Demikian pula dengan doa yang diulang-ulang. Seluruh
tubuhnya akan merespons apa yang telah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya
dan mempengaruhi perilakunya. Sehingga setiap saat dorongan alam bawah sadarnya
akan berbuat seperti apa yang diinginkan dalam pikirannya. Misalnya, ketika
seseorang dalam doanya ingin mempunyai rumah atau mobil. Jika niatnya
ditanamkan benar-benar dari hatinya, maka otak akan merespons niat kita
tersebut sehingga disimpan dalam memori.
Dari
memori terjadi pemrograman yang akan menggerakkan seluruh syaraf pada otak. Dan
syaraf akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis untuk meraih apa
yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu bergetar
yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi
keseluruh alam. Getaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus
tanpa halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang
memancar pula dari pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan terjadilah proses
hukum alam saling bertemu dalam gelombang yang sama. Pikiran positif akan
bertemu dengan pikiran positif, dan pikiran negatif akan bertemu dengan pikiran
negatif. Inilah yang dimaksudkan dengan The Law Of Atraction.
Di
dalam berdoa, disamping pengaruhnya terhadap mental dan tubuh, juga terjadi
hubungan khusus dengan Sang Maha Pencipta. Ketika sesesorang memanjatkan
doanya, ruhaninya menembus tertuju kepada pusat energi yang paling tinggi,
yaitu Allah Swt. Dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan,
sesungguhnya ia sedang meraih energi Tuhan yang selalu terpancar kepada jiwa
orang yang mendekati-Nya. Energi Tuhan, hanya bisa turun kepada hati yang
pasrah dan merendahkan diri. Kekuatan pasrah akan menghasilkan intuisi dan
kecerdasan spiritual yang luar bisa. (Abu Sangkan)
Posting Komentar