Alkhusyu- Dalam
menulis saya banyak mempunyai ide dari membaca, pengalaman hidup, dan
Al-Qur’an merupakan sumber yang tertinggi bagi ilham yang bisa di peroleh oleh
manusia. Karena bagaimanapun juga Al-Qur’an itu kan sebuah kitab, sebuah buku
kumpulan wahyu. Sekitar 15 tahun yang lalu Chrisye menghubungi saya, dia ingin
sekali saya menulis lirik lagu untuk dia. Saya dikasih deadline satu bulan.
Satu minggu, dua minggu, tiga minggu saya tetap tidak mendapatkan ide. Minggu
ke empat, saya pikir ya sudahlah saya menyerah tidak menemukan apa yang mau
saya tuliskan untuk lirik itu, saya akan kembalikan hari Sabtunya. Malam
Jumatnya, saya memang punya kebiasaan baca surat Yasin. Ketika saya baca surat
Yasin sampai di ayat 65. Saya terperanjat.
Kemudian saya katakan pada diri saya sendiri; “Ini dia. Ini yang harus saya tulis jadi lirik lagu. “
Kemudian saya katakan pada diri saya sendiri; “Ini dia. Ini yang harus saya tulis jadi lirik lagu. “
Jadi,
isi dari ayat 65 itu benar-benar mengguncang saya, bahwa akan datang pada suatu
hari (Yaumil Hisab), mulut yang bijak ini tidak dapat mempertanggungjawabkan
apa yang dia lakukan, karena dia bisu. Yang akan berkata-kata tangan, kaki dan
lainnya. Akhirnya selesailah lirik lagu itu saya tulis dan senang sekali
rasanya.
Tapi,
terjadilah hal yang berikut ini, ketika rekaman, tidak berhasil. Karena setiap
tiga baris, empat baris lirik itu dinyanyikan, Crishsye tidak dapat menahan
tangisnya. Akhirnya dia bersama istrinya melakukan shalat sunnah mohon kepada
Allah agar dilancarkan rekaman itu. Sesudah shalat sunnah, berhasillah rekaman
itu dengan lancar. Jadi bagaimana
kemudian proses ilham itu muncul dan masuk, hanya bisa dirasakan, tidak bisa
dijelaskan, dan saya juga tidak ingin untuk menjelas-jelaskannya. Saya
menganggap itu sudah jadi hadiah dari Allah buat saya.
Karena
ketika ilham itu datang pun tidak ada rencana, tapi ilhamnya jelas betul ya
dari ayat itu. Bukannya karena ada suatu renungan, kemudian tiba-tiba ada
kata-kata terkumpul di pikiran. Begitu ayat 65 saya baca, kemudian “Nah, ini
dia!” Ya, begitu saja terjadinya.
Akhirnya waktu album dari lagu itu diluncurkan,
Chrisye mendatangi saya dan memberikan amplop sebagai honor, saya terkejut dan
saya kembalikan. Karena saya merasa tidak berhak untuk menerimanya, karena
saya merasa itu bukan hasil karya saya, saya hanya menjadi tempat lewat
saja.
Hingga kita berdebat dengan Chrisye,
akhirnya Chrisye bilang ambillah amplop ini, dan abang banyak-banyak berdo’a
meminta maaf kepada Allah. Akhirnya saya terima juga honor itu, karena kalau
dibiarkan berdebat panjang, bisa jadi nanti orang menganggap saya mengada-ada
karena banyak juga orang yang baca Yasin kemudian tidak mendapatkan ilham
apa-apa.
Jadi
sebetulnya kita banyak mendapat dan menerima ilham macammacam, hanya kita saja
yang tidak tahu dan tidak bisa menangkapnya. (Rafles)

Posting Komentar