Halloween party ideas 2015

Al khusyu-Nafs mempunyai beberapa makna : 

1. Nafs yang berkaitan dan tumpuan syahwat atau hawa (hawa berasal dari bahasa Arab yang tercantum dalam al qur’an, wanaha An nafsa ‘anil hawa …dan ia menahan dirinya (fisiknya) dari keinginannya (hawanya) (An Nazi’at :40-41). Yaitu hawanya mata, hawanya telinga, hawanya mulut, hawanya kemaluan, hawanya otak dll. Hawa-hawa atau syahwat, selalu berkecenderungan kepada asal kejadiannya yaitu sari pati tanah. dengan demikian An nafs berarti fisik (tanah yang diberi bentuk). Dia akan bergerak secara naluri mencari bahan-bahan materi asal fisiknya. Ketika kekurangan energi atau kekurangan unsur-unsur asalnya, maka ia akan segera mencari atau secara naluri ia akan berkata, saya lapar, saya haus !!

Firman Allah : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari ekstrak yang berasal dari tanah’.( Al mukminun:12)


“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang berstruktur (berbentuk). Maka apabila Aku telah meniupkan kepadanya Roh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud “( Al Hijir: 28-29)


2. An Nafs yang berarti Jiwa,. Jiwa mempunyai beberapa sifat, nafs lawwamah (pencela), nafs muthmainnah (tenang), nafs Ammarah bissu’ (senantiasa menyuruh berbuat jahat).

Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah ….. ( Al Fajr : 27-28)
Wala uqsimu binnafsil lawwamah …( Al Qiyamah:2)
Wama ubarriu nafsii, innannafsa laammaratun bissuu’ ( Yusuf:53)

Sedangkan Qalb, artinya sifat jiwa yang berubah-ubah, tidak tetap. Terkadang ia bersifat muthmainnah, kadang juga lawwamah, atau berubah menjadi ammarah bissuu’

Watak seperti inilah yang dimaksud dengan QALB.(berbolak-balik). Jadi keliru kalau dikatakan qalb itu adalah wujud, karena dia bukan jiwa, akan tetapi merupakan sifatnya jiwa yang selalu berubah-rubah . Jiwa yang mempunyai sifat berubah-rubah inilah yang dinamakan Qalbun !! sedangkan jiwa yang selamat disebut Qalbun salim (selamat dari sifat yang berubah-rubah) (illa man atallaha biqalbin saliim ….kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat : Asy syura: 89)
An nafs (jiwa ) memiliki alat-alat, Pikiran, Perasaan, Intuisi, Emosi dan Akal, sedangkan An Nafs (fisik) memiliki alat-alat : Penglihatan (mata), Pendengaran (telinga), Perasa (lidah ) Peraba, Penciuman ( hidung ).

Ayat ini menerangkan penciptaan manusia seperti terdapat di dalam Al qur’an surat Al hijir 28-29 , “sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnya Roh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”,
Surat Al mukminun: 12 , manusia berasal dari ekstrak tanah
Surat Al hajj : 5 , manusia dari turab (berupa debu)
Surat Ar Rahman : 14 , manusia berasal dari tanah liat yang kering seperti tembikar.

Roh itu bersifat universal dan besarnya 1000 kali lebih besar dari seluruh bumi
Sebenarnya pasal ini hampir sama dengan keterangan saya pada bab hakikat manusia, bahwa jiwa bersifat sangat luas, dengan identitas dirinya yang dipanggil sebagai feminine karena sifatnya yang universal . Ya Ayyatun nafsul muthmainnah …wahai jiwa yang tenang ….Penggunakan Ya nida’(Ayyatuha) atas jiwa sebenarnya biasa digunakan untuk memanggil wanita, juga untuk panggilan (nida’) sesuatu yang sangat luas berdasarkan dalil kullu jam’in muannatsin …sesuatu yang bersifat universal atau luas disebut muannats (feminine). Misalnya, jannatun (syurga) samawat (langit) Al Ardh (bumi). Al jamiat (universitas / universal).

Jarang orang menyadari akan dirinya yang sebenarnya yang sangat luas. Ketidaksadaran ini telah lama menyesatkan fikiran kita yang menganggap bahwa diri kita sebatas apa yang tergambar secara kasat mata saja, padahal sebenarnya lebih dari yang ia bayangkan.

Baik manusia ataupun logam, tumbuhan, gunung dan lain-lain sebenarnya terdiri dari suatu untaian kejadian-kejadian atau proses, dimana segala alam lahir ini tersusun oleh senyawa-senyawa kimiawi yang dinamai zarrah (atom). Dan atom-atom ini dalam analisa terakhir adalah satu unit tenaga listrik, yang energi positifnya (proton) berjumlah sebanyak energi negatifnya (electron) di dalam atom ini. 

Dalam setiap detik terjadi loncatan dan pancaran (charge and spark) secara terus menerus ..... itulah semburan-semburan yang tidak ada hentinya dari daya listrik. Manusia tidak mampu melihat semburan atau loncatan yang tidak putus-putus dengan kecepatan yang sangat luar biasa tersebut dengan kasat mata biasa, kecuali dengan kesadaran ilmu yang cukup. Sebagaimana Al qur’an mengungkapkan tentang gunung yang dianggap oleh orang awam seperti diam tak bergerak :

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awam’ ( An naml:88)

Jadi secara fisik, manusia bersifat luas dan rohani meliputi keluasan alam semesta, 
Wassalamu’alaikum Wr, Wb, 

Abu Sangkan




Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.